Navigasi seluler

21 May 2011


Belajar bagaimana membuat subtitle (2, + Tutorial dengan Notepad)

Sebelumnya kita sudah membahas pengalaman saya mempelajari subtitle, kali ini saya akan memberikan tutorial singkat bagaimana membuat subtitle sederhana. Mungkin sudah banyak tutorial untuk membuat subtitle di web bila ada searching di Google. Di sini akan saya jelaskan serinci mungkin.

Selain itu kebanyakan tutorial hanya menjelaskan pembuatan subtitle dalam format SRT, di sini akan saya jelaskan pula bagaimana membuat subtitle film dalam format ASS. Di samping itu banyak yang memberi tutorial menggunakan software yang sama sekali Anda belum kenal, belum punya, bahkan software berbayar atau berlisensi. Alih-alih menggunakan AegiSub, CaptionMaker, SubtitleEdit, Subtitle Studio, Subtitle Workshop, SubRip, MovieCaptioner, atau mungkin program-program lain yang sejenis yang mungkin agak rumit dan sulit, di sini kita akan menggunakan program yang sudah pasti Anda kenal, yaitu Notepad.

Sebelum kita mulai, mungkin Anda berminat melihat terlebih dahulu kiriman sebelumnya, bagian pertama dari artikel ini.

Jadi, kapan kita memakai SRT dan bagaimana cara/langkah membuatnya?

Bisa dilihat bahwa yang pertama kali saya coba adalah SRT karena memang lebih mudah dibuat, bisa dengan Notepad. Sedang ASS lebih rumit, dan akan sangat sulit bila hanya menggunakan Notepad. Namun ada beberapa perbedaan fitur yang mencolok.

SRT tidak mendukung font style lanjutan seperti line spacing dan letter spacing, sehingga semua teks yang muncul akan sesuai default player, biasanya Arial. Yang bisa diubah hanya alignment, bold, italic, underline, strikethrough dan warna, jenis, dan ukuran font dengan menggunakan tag HTML standar yaitu <b>, <i>, <u>, <s>, dan <font color="#RRGGBB" face="XXX" size="##">.

Bila pemutar video Anda mendukungnya, tag ASS bisa pula disisipkan di sini (walaupun tidak dianjurkan). Tag ASS yang umum disisipkan dalam SRT adalah tag {\an}. Tag ini digunakan untuk mengubah posisi teks sesuai dengan tata letak Numperic Pad pada keyboard. Misalnya saja {\an8} untuk meletakan di teks di atas tengah. Lihat bagian V4+ Styles di bawah untuk peletakan subtitle di bagian lain dari video.

Misalnya untuk menghasilkan tulisan yang dicetak miring dan berwarna merah dengan font Comic Sans MS dan ukuran 14 di bagian atas layar seperti ini, maka yang perlu diketik adalah:



{\an8}<font color="#FF0000" face="Comic Sans MS" size="14"><i>Tulisan yang ingin dicetak merah dan miring dengan ukuran 14 dari font Comic Sans MS</i></font>


Mudah bukan?
Untuk menulis subtitlenya sendiri juga tidak sulit. Hanya perlu nomor urut, waktu mulai dan waktu akhir, serta tulisan beserta tag yang ingin ditampilkan. Jangan lupa tambahkan pula satu baris kosong setelahnya. Seperti ini contohnya:

1
00:00:00,600 --> 00:00:02,000
「TALES OF THE ABYSS」 Anime Opening Song:
<b>『Karma』《カルマ》</b> sung by: Bump of Chicken

2
00:00:04,000 --> 00:00:06,500
GARASUdama hitotsu otosareta
ガラス玉一つ 落とされた
Kelereng satu dijatuhkan, kukejar,

Pada contoh di atas, teks akan muncul dua kali. Yang pertama pada detik ke 0,6 sampai detik kedua berisi dua baris yaitu: "「TALES OF THE ABYSS」 Anime Opening Song:" pada baris pertama dan "『Karma』《カルマ》sung by: Bump of Chicken" pada baris kedua, dimana ada yang dicetak tebal.

Teks berikutnya akan muncul pada detik ke 4 selama 2,5 detik (sampai detik ke 6,5) yang berisi tiga baris yaitu "GARASUdama hitotsu otosareta", "ガラス玉一つ 落とされた", dan "Kelereng satu dijatuhkan, kukejar". Begitu seterusnya.

Setelah selesai, pilih Save as... pada Notepad. Simpan dengan nama file videonya tanpa ekstensi diikuti dengan ".srt", pilih Save as type dengan "All files" dan Encoding dengan "ANSI" bila berisi hanya huruf latin, atau dengan "UTF-8" bila tidak. Dengan demikian, subtitle kita sudah jadi. Selamat mencoba!

Jadi, kapan kita memakai ASS dan bagaimana cara/langkah membuatnya?

ASS dapat kita pakai bila SRT biasa tidak lah cukup. Seperti yang sudah saya jelaskan di kiriman sebelumnya, ASS dapat mendukung semua yang SRT bisa ditambah dengan animasi pergerakan dan perubahan ukuran teks (moving dan tweening), cara dan urutan peletakan teks (alignment dan layering), membangun bentuk dua dimensi (shape), melakukan penutupan sebagian teks (clipping dan masking), gaya tulisan (styling), dan juga pembuatan skrip karaoke. Teks pun bisa dimodifikasi lebar dan tingginya, jarak antar huruf, jarak antar baris dan sebagainya. Bahkan ASS mendukung 3D-EFFECT pada teks dan shape yang kita buat.

Lalu bagaimana cara membuatnya? Karena berbagai fitur yang ia dukung, maka membuat ASS tidak lah semudah membuat SRT. Sebelum memulai, Anda harus mengetahui bahwa ada tiga bagian yang harus ada pada ASS yaitu: bagian informasi skrip, bagian style, dan bagian event. Beikut ini adalah penjelasan masing-masing bagian tersebut.

Bagian [Script Info]

Ada beberpa hal yang perlu Anda tentukan di sini, di antaranya:
  • ScriptType: versi skrip ASS/SAA yang Anda gunakan ("v4.00+" untuk ASS)
  • *Title: judul dari dokumen subtitle Anda
  • *Original Script: sumber naskah asli
  • *Original Translation: penerjemah asli
  • *Original Editing: penyunting asli
  • *Original Timing: penyelaras asli
  • *Script Updated By: penyunting akhir subtitle
  • *Update Details: versi subtitle
  • Collisions: pengaturan tabrakan teks bila beberapa teks muncul bersamaan.
    Misalkan ada teks A muncul dari detik 1 hingga 5, dan teks B muncul pada detik 3 hingga 10.
    -Normal jika ingin A muncul di bagian bawah lalu saat B muncul B akan ditampilkan di atas A;
    -Reverse jika ingin A dimunculkan agak di tengah (menyisakan space untuk si B),
     lalu saat B muncul, B akan ditampilkan di bawah A
  • WrapStyle: pengaturan pemotongan baris panjang
    -0 untuk pemotongan otomatis, dengan baris atas lebih panjang dari pada baris bawah
    -1 untuk pemotongan baris per kalimat. Kalimat yang panjang mungkin melebihi lebar video
    -2 untuk tidak ada pemotongan. Semua akan ditampilkan dalam satu baris
    -3 untuk pemotongan otomatis, dengan baris atas lebih pendekdari pada baris bawah
    Saat Anda menggunakan tipe 1 dan 2, pastikan lebar teks tidak lebih lebar dari lebar video.
    Gunakan "\N" untuk menyisipkan Enter pada skrip subtitle Anda.
  • ScaledBorderAndShadow: pengaturan pengukuran tepi dan bayangan
    -yes jika ingin pengukuran berdasarkan persen, sehingga akan diskalakan sesuai resolusi video
    -no jika ingin ukuran tetap, sehingga jika diputar pada video dengan resolusi tinggi, teks akan terlihat kurus.
  • *Video File: video yang ingin diload otomatis saat subtitle ini dibuka
  • *Audio File: video yang ingin diload otomatis saat subtitle ini dibuka
    ("?video" untuk mengambil audio dari video)
  • PlayResX: lebar video Anda (pertimbangan ukuran shape&posisikan teks)
  • PlayResY: tinggi video Anda (pertimbangan ukuran shape&posisikan teks)
  • *PlayDepth: kedalaman warna yang digunakan dalam subtitle dan video
  • *Video Aspect Ratio: rasio lebar dan tinggi video Anda (4:3, 14:9, 16:9, 16:10)
  • *Video Zoom: perbesaran pemutar video saat subtitle ini dibuka
    -1  untuk 12,5% ukuran asli video
    -2  untuk 25,0% ukuran asli video
    -3  untuk 37,5% ukuran asli video
    -4  untuk 50,0% ukuran asli video
    -5  untuk 62,5% ukuran asli video
    -6  untuk 75,0% ukuran asli video
    -7  untuk 87,5% ukuran asli video
    -8  untuk 100,0% ukuran asli video
    -9  untuk 112,5% ukuran asli video
    -10 untuk 125,0% ukuran asli video
    -11 untuk 137,5% ukuran asli video
    -12 untuk 150,0% ukuran asli video
    -13 untuk 162,5% ukuran asli video
    -14 untuk 175,0% ukuran asli video
    -15 untuk 187,5% ukuran asli video
    -16 untuk 200,0% ukuran asli video

  • *Video Position: posisi waktu video saat subtitle ini dibuka
  • *Last Style Storage: style yang langsung terpilih saat subtitle ini dibuka
  • *Synch Point: posisi terakhir subtitle diperiksa
  • Timer: percepatan atau perlambatan subtitle
    (100,0000 untuk sesuai dengan bagian skrip, di bawah 100 akan mempercepat, di atas 100 akan memperlambat)
Atribut di atas yang diawali bintang berarti opsional, tidak wajib dicantumkan, atau tidak akan berpengaruh pada tampilan subtitle Anda saat diputar bersama video. Urutan penulisan script info ini buleh dibalik-balik. Anda juga menambahkan komentar dengan mengawali baris tersebut dengan titik koma.

Bagian [V4+ Styles]

Dalam satu subtitle bisa memuat beberapa style. Ada beberpa hal yang perlu Anda tentukan di sini, di antaranya adalah:
  • Name: nama style yang ingin dibuat
  • Fontname: nama font yang akan dipakai
  • Fontsize: ukuran font yang akan dipakai
  • PrimaryColour: warna tulisan (dalam format &HAABBGGRR)
  • SecondaryColour: warna tulisan sebelum dinyanyikan. Saat ada skrip karaoke, SecondaryColour akan berubah menjadi PrimaryColor
  • OutlineColour: warna garis terpi tulisan
  • BackColour: warna bayangan tulisan
  • Bold: penebalan tulisan. -1 untuk ya atau 0 untuk tidak
  • Italic: pemiringan tulisan. -1 untuk ya atau 0 untuk tidak
  • Underline: penggarisbawahan tulisan. -1 untuk ya atau 0 untuk tidak
  • StrikeOut: pencoretan tulisan. -1 untuk ya atau 0 untuk tidak
  • ScaleX: pelebaran tulisan dalam persen. 100 untuk normal
  • ScaleY: peninggian tulisan dalam persen. 100 untuk normal
  • Spacing: jarak antar karakter dalam piksel
  • Angle: kemiringan dalam sumbu z dalam derajat
  • BorderStyle: beri kotak di belakang tulisan. -1 untuk ya atau 0 atau 1 untuk tidak
  • Outline: ketebalan garis tepi dalam piksel
  • Shadow: jarak antara tulisan dengan bayangannya dalam piksel
  • Alignment: lokasi penempatan tulisan sesuai dengan posisi Numeric Pad.
    - 7 agar subtitle muncul di bagian kiri atas layar video
    - 8 agar subtitle muncul di bagian tengah atas layar video
    - 9 agar subtitle muncul di bagian kanan atas layar video
    - 4 agar subtitle muncul di bagian kiri tengah layar video
    - 5 agar subtitle muncul di bagian tengah-tengah layar video
    - 6 agar subtitle muncul di bagian kanan tengah layar video
    - 1 agar subtitle muncul di bagian kiri bawah layar video
    - 2 agar subtitle muncul di bagian tengah bawah layar video
    - 3 agar subtitle muncul di bagian kanan bawah layar video
  • MarginL: jarak dari tepi kiri video ke subtitle dalam piksel
  • MarginR: jarak dari tepi kanan video ke subtitle dalam piksel
  • MarginV: jarak dari tepi atas maupun bawah video ke subtitle dalam piksel
  • Encoding: text-encoding yang digunakan. 1 untuk default. 0 untuk ANSI
Tidak seperti pada Script Info, semua yang ada di bagian ini wajib diisi, dan juga harus ditulis berurutan sehingga di awal pasti nama stylenya dan diakhir adalah encodingnya.
Untuk melihat contoh di bawah ini, browser Anda harus mendukung CSS3. Pelebaran 150% dan Peninggian 125% tidak ditampakan di sini.




Misalnya untuk menghasilkan tulisan yang dicetak miring dan berwarna biru, warna karaoke abu-abu, warna garis tepi putih dan 1/4 transparan (64) tebal 2px , warna bayangan kuning dan 1/2 transparan (128) jarak 1px dengan font Comic Sans MS dan ukuran 10pt yang dilebarkan menjadi 150% dan ditinggikan 125%, jarak antar karakter 2px, diletakan di bagian kiri bawah layar dengan margin atas 10px, sedangkan margin kiri-kanannya 25px seperti ini, default encoding, maka yang perlu diketik adalah:

Style: NamaStyle,Comic Sans MS,10,&H00FF0000,&H00808080,&H40FFFFFF,&H8000FFFF,

0,-1,0,0,150,125,2,0,1,2,1,1,25,25,10,1


Bagian [Events]

Di dalam bagian sini lah kita menuliskan segala teks dan tag yang ada. Ada beberpa hal yang perlu Anda tentukan di sini, di antaranya adalah:
  • Baris Dialogue atau Comment
  • Layer: Lapisan, mirip dengan yang ada di Flash maupun Photoshop.
    Semakin besar nilai layer, maka ia akan menimpa teks di layer yang lebih kecil.
  • Start: waktu teks tersebut mulai ditampilkan (dalam h:mm:ss.uu)
  • End: waktu teks tersebut selesai ditampilkan (dalam h:mm:ss.uu)
  • Style: nama style yang digunakan untuk teks baris tersebut
  • Name: nama pemeran/tokoh yang sedang berbicara pada teks ini
  • MarginL: perubahan marginL dari style (0 untuk mengikuti style)
  • MarginR: perubahan marginR dari style (0 untuk mengikuti style)
  • MarginV: perubahan marginV dari style (0 untuk mengikuti style)
  • Effect: efek awal karaoke, ataupun komentar tentang baris ini.
  • Text: teks yang ingin ditampilkan ke layar, beserta dengan tag tambahan bila perlu

Berikut ini adalah beberapa tag yang sering dipakai untuk disisipkan di dalam Text. Lihat pula bagian v4+ Styles di atas untuk informasi lebih lengkap.
  • Enter: \n
  • Hardspace: \h. Tidak seperti spasi, karakter yang dipisah dengan hard-space tidak bisa dipisahkan barisnya (warp text menjadi tidak berfungsi)
  • Fontname: {\fnNama font}
  • Fontsize: {\fsUkuran font}
  • PrimaryColour and Alpha: {\1c&HBBGGRRH} dan {\1a&HAA}
  • SecondaryColour and Alpha: {\2c&HBBGGRRH} dan {\2a&HAA}
  • OutlineColour and Alpha: {\3c&HBBGGRRH} dan {\3a&HAA}
  • BackColour and Alpha: {\4c&HBBGGRRH} dan {\4a&HAA}
  • Bold: {\b1} sebagai <b>, dan {\b0} sebagai </b>
  • Italic: {\i1} sebagai <i>, dan {\i0} sebagai </i>
  • Underline: {\u1} sebagai <u>, dan {\u0} sebagai </u>
  • StrikeOut: {\s1} sebagai <s>, dan {\s0} sebagai </s>
  • ScaleX: {\fscxPersentase}
  • ScaleY: {\fscyPersentase}
  • Spacing: {\fspJarak}
  • Angle sumbu X, Y, dan Z: {\frxDerajat}, {\fryDerajat}, dan {\frzDerajat}
  • Outline: {\bordKetebalan}
  • Shadow: {\shadJarak bayangan}
  • Alignment: {\anAngka 1-9 sesuai Numeric Pad}
  • Position: {\pos(x,y)}
  • WarpStyle: {\qAngka 0-3}
  • Encoding:{\feID text-encoding}
  • Animasi Fade-in Fade-out: {\fad(lama fadein dlm milidetik,lama fadeout dlm milidetik)}
  • Animasi Perpindahan Teks: {\move(x awal,y awal,x akhir,y akhir)}
  • Animasi Karaoke: {\kwaktu}. Download contoh subtitle di bawah untuk penggunaannya.

Masih ada banyak lagi tag ASS, misalnya untuk membuat objek 2D, animasi lainnya, skrip karaoke, dan lain-lain, untuk mempelajari silakan baca-baca di sini.

Contoh penulisan ASS adalah sebagai berikut: Untuk melihat contoh di bawah ini dengan benar, browser Anda harus mendukung HTML5.
[Script Info]
; Script generated by Aegisub 2.1.8
; http://www.aegisub.org/
Title: I Not Stupid subtitle
Original Script: English sub, from IDWS
Original Translation: William Surya Permana
Original Editing: William Surya Permana
Original Timing: William Surya Permana
ScriptType: v4.00+
Collisions: Normal
WrapStyle: 0
PlayResX: 640
PlayResY: 480
ScaledBorderAndShadow: yes
Last Style Storage: Default
Video Aspect Ratio: 0
Video Zoom: 6
Video Position: 0

[V4+ Styles]
Format: Name, Fontname, Fontsize, PrimaryColour, SecondaryColour, OutlineColour, BackColour, Bold, Italic, Underline, StrikeOut, ScaleX, ScaleY, Spacing, Angle, BorderStyle, Outline, Shadow, Alignment, MarginL, MarginR, MarginV, Encoding
Style: Thoughts,TrebuchetMS,24,&H00FFFFFF,&H00808080,&H20400000,&HC0FF5E00,0,0,0,0,100,100,0,0,1,1.5,2.5,2,10,10,10,0
Style: Intro,Arial,26,&H00FFFFFF,&HFF0000FF,&HFF000000,&HFF000000,-1,0,0,0,100,100,0,0,1,2,2,5,10,10,10,0
Style: ICreditsY,Arial,26,&H0000FFFF,&HFF0000FF,&HFF000000,&HFF000000,0,0,0,0,100,100,0,0,1,2,2,5,10,10,10,0
Style: ICreditsW,Arial,24,&H00FFFFFF,&HFF0000FF,&HFF000000,&HFF000000,0,0,0,0,100,100,0,0,1,2,2,5,10,10,10,0

[Events]
Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text
Dialogue: 0,0:00:08.48,0:00:13.36,Intro,,0000,0000,0000,,{\pos(319,205)\fad(600,600)}Bisa beri sedikit sorakan?
Dialogue: 0,0:00:25.20,0:00:28.34,Intro,,0000,0000,0000,,{\pos(319,185)\fad(600,600)\fscx150\fscy150}Mengapa kalian begitu menurut!!?
Dialogue: 0,0:00:31.60,0:00:34.60,ICreditsW,,0000,0000,0000,,{\fad(900,600)\pos(468,245)}mempersembahkan
Dialogue: 0,0:00:41.20,0:00:44.28,ICreditsW,,0000,0000,0000,,{\fad(600,400)\pos(335,140)\fnFormal436 BT\fscx175\fscy175}Anak-anak Tidak Bodoh
Dialogue: 0,0:00:41.20,0:00:44.28,ICreditsW,,0000,0000,0000,,{\fad(900,600)\an2}Diterjemahkan oleh William Surya Permana
Dialogue: 0,0:01:40.92,0:01:44.24,ICreditsY,,0000,0000,0000,,{\fad(600,600)\pos(263,270)}Produser
Dialogue: 0,0:00:52.55,0:00:57.18,Thoughts,,0000,0000,0000,,Inilah penjara di mana kami selalu berada.

Setelah selesai, pilih Save as... pada Notepad. Simpan dengan nama file videonya tanpa ekstensi diikuti dengan ".ass" atau ".ssa", pilih Save as type dengan "All files" dan Encoding dengan "ANSI" bila berisi hanya huruf latin, atau dengan "UTF-8" bila tidak. Dengan demikian, subtitle kita sudah jadi. Selamat mencoba!

Demikianlah yang bisa saya ajarkan kali ini. Saya harap, dengan panduan dan pedoman yang lengkap serta mudah ini dapat berguna bagi Anda, dan semoga sekarang Anda dapat membuat subtitle baru Anda sendiri hanya dengan bermodal Notepad.

Di mana saya bisa mengunduh/men-download semua subtitle di atas?

Nah bagi yang masih kurang jelas dengan contoh-contoh di sini, dan ingin melihat versi lengkap dari subtitle tersebut sehingga bisa mempelajari lebih dalam, atau mungkin bagi yang hanya ingin menggunakan subtitle berbahasa Indonesia tersebut untuk menonton film kesayangannya, semua bisa di download di share folder Mediafire saya.

PENTING: Dilarang mengakui subtitle ini sebagai karya Anda. Semua subtitle ini diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons Share-Alike/Attribution BY-NC-ND.

- Subtitle format ASS "I Not Stupid" Film
   (1994 kali teks muncul, 207KB)      DOWNLOAD DI SINI
   Termasuk: Terjemahan percakapan, terjemahan penunjuk jalan dan sejenisnya di film,
   lirik karaoke lagu dalam Hanzi dan Hanyu Pinyin serta terjemahan bahasa Indonesianya.

- Subtitle format ASS "Everyone is No.1 - Andy Lau" Video clip
   (468 kali teks muncul, 66KB)          DOWNLOAD DI SINI
   Termasuk: lirik karaoke lagu dalam Hanzi dan Hanyu Pinyin serta terjemahan Indonesianya.

- Subtitle format SRT "Yamakasi 2" Film
   (395 kali teks muncul, 31KB)          DOWNLOAD DI SINI
   Termasuk: Terjemahan percakapan dalam bahasa Indonesia.

- Subtitle format SRT "Karma - Bump of Chicken" (Opening Tales of the Abyss) Video clip
   (28 kali teks muncul, 4KB)             DOWNLOAD DI SINI
   Termasuk: lirik lagu dalam Kanji dan Romaji serta terjemahan bahasa Indonesianya.

Bila ada yang kurang jelas, Anda bisa meninggalkan komentar di bawah ini. Saya akan membantu jika memungkinkan. Terima kasih telah membaca tutorial ini, dan sampai jumpa!

17 May 2011


Belajar bagaimana membuat subtitle (1)

Hai, sekali lagi, bagi yang mungkin sudah menanti-nanti kelanjutan dari kisah wisata saya ke Pulau Tidung, akan terseling dengan kiriman ini terlebih dahulu. Namun tenang saja, pastinya kisah itu akan diselesaikan. Sepertinya dalam satu kiriman lagi. Pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit berbagi mengenai pengalaman saya dalam membuat subtitle dan juga bagaimana cara membuatnya.

UPDATE: Baca kelanjutannya di sini.

Subtitle terbaru saya

Sekitar dua minggu yang lalu, tepatnya, pada 5 Mei 2011, saya baru saja menyelesaikan substitle dengan format Advanced SubStation Alpha (.ass) untuk film yang pertama kalinya. Bagi yang ingin tahu mengapa saya membuatnya, sebenarnya hanya iseng, ingin merasakan bagaimana sih cara membuat subtitle.

Subtitle yang terakhir saya buat ini adalah untuk film I Not Stupid yang terdiri dari 1900 kali teks muncul dalam 206KB file ass. Dalam satu kali teks itu sendiri bisa sampai dengan tiga baris bila diputar di videonya. Subtitle ini memuat pula lirik dan terjemahan dua lagu di dalam film ini, juga beberapa terjemahan sign yang ada pada videonya.

Subtitle lainnya dan aplikasi pembuatnya

Sebenarnya sebelum membuat subtitle ini saya pernah juga membuat beberapa subtitle softsub lainnya, di antaranya, dari yang terbaru, adalah:
- ASS Video clip "Everyone is No.1 - Andy Lau" (468 kali teks muncul, 66KB)
- SRT Film "Yamakasi 2" (395 kali teks muncul, 31KB)
- SRT Video clip "Karma - Bump of Chicken" (Opening Tales of the Abyss) (28 kali teks muncul, 4KB)

Sedangkan untuk subtitle hardsub, entah sudah berapa kali saya buat, yang jelas sudah puluhan kali. Untuk hardsub ini sudah mulai lakukan sejak saya masih SMP dulu. Aplikasi yang saya pakai pun hanya Macromedia Flash (sekarang Adobe Flash). Untuk memberi hardsub, saya biasanya mengimpor video dan audionya ke dalam Flash, lalu menambahkan beberapa subtitle memakai Text Tool, lalu mengekspornya kembali. Lamanya proses ekspor-impor tersebut lah yang membuat saya beralih ke softsub. Namun tetap saja, dalam kasus membuat VCD, tetap saja harus memakai hardsub.

Sedangkan untuk softsub, pertama kali saya coba saat saya SMA. Pembuatan softsub bisa lebih cepat daripada hardsub, karena file video dan subtitlenya terpisah dan tidak perlu ekspor-impor (kecuali ingin di-embed ke dalam file MKV). Dengan memakai tekhnik softsub, penambahan subtitle tidak akan mengurangi kualitas video seperti pada saat memakai tekhnik hardsub.

Aplikasi yang saya pakai dalam membuat subtitle softsub ini pun beragam. Mulai dari Notepad — ya, dengan hanya Notepad biasa yang langsung terpasang saat install Windows ini, Anda bisa membuat subtitle! — hingga kemudian beralih ke Subtitle Edit untuk format SRT dan AegiSub untuk format ASS dan SSA.

Apa yang saya pelajari saat membuat SRT?

Pada awalnya saya mencoba SRT video clip "Karma" yang memuat lirik Romaji, Kanji, dan terjemahan Indonesia. Saya mencoba ini karena ingin tahu bagaimana memuat subtitle yang memuat karakter selain ASCII/ANSI. Tentunya kalau hanya memuat ANSI, bisa langsung di-save menggunakan Notepad tanpa pengaturan khusus.

Dari sini saya mendapat pengetahuan bahwa untuk membuat subtitle yang memuat karakter non-latin harus menggunakan text-encoding khusus. Yang saya coba adalah Unicode dan UTF-8. Keduanya didukung oleh Notepad (pada saat Save as, tinggal mengubah drop-down list Encoding). Ternyata beberapa video player tidak mendukung benar Unicode dan mengakibatkan mojibake, sehingga saya putuskan menggunakan UTF-8 saja, yang didukung berbagai video player, dalam pembuatan SRT berkarakter non-latin lain waktu.

Di saat kedua, saya mencoba sesuatu yang lebih panjang, yaitu film "Yamakashi 2". Tidak ada tekhnik khusus dalam pembuat subtitle yang saya pelajari dari sini. Yang saya pelajari kali ini adalah bagaimana mengubah softsub yang saya buat menjadi hardsub yang akan ditampilkan dalam format VCD. Saya menggunakan MediaCoder untuk melakukan ini.

Apa yang saya pelajari saat membuat ASS?

Ketiga, saya mencoba format subtitle yang berbeda, yaitu ASS. ASS ini sering dipakai para fansuber anime. Saya sendiri mempelajarinya dengan membongkar MKV dan mengeluarkan ASSnya saja dari salah satu file anime Code Geass yang saya miliki. Proses membongkar dan mengeluarkan ini disebut dengan Demultiplexing, demux untuk pendeknya. Aplikasi yang saya pakai adalah Matroska Demux Tool.

Saat membuat subtitle video clip "Everyone is No.1" ini saya mempelajari bagaimana membuat animasi pergerakan dan perubahan ukuran teks (moving dan tweening), cara dan urutan peletakan teks (alignment dan layering), membangun bentuk dua dimensi (shape), melakukan penutupan sebagian teks (clipping dan masking), gaya tulisan (styling), dan juga pembuatan skrip karaoke dimana warna tulisan akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Di ass saya ini juga memuat lirik hanzi, sehingga saya juga belajar bagaimana membuat subtitle ass yang memuat huruf non-latin.

Yang terakhir, saya membuat ass untuk film "I Not Stupid". Tidak banyak yang saya pelajari di sini. Hanya bagaimana menampilkan beberapa teks bersamaan dan tidak menumpuk. Di sini karena saya juga menambahkan teks untuk lirik dan terjemahan lagu latar belakang, di mana ada pula percakapan pada saat itu, sehingga kedua teks tersebut harus diatur sedemikian rupa.

Jadi, kapan kita memakai SRT dan bagaimana cara membuatnya?
Jadi, kapan kita memakai ASS dan bagaimana cara membuatnya?
Di mana saya bisa mengunduh/men-download semua subtitle di atas?

Tenang, santai dulu. Semuanya akan saya bagikan di kiriman saya yang selanjutnya. Berhubung, saya perlu tidur dulu sekarang. Sudah malam :). Jadi pantau terus Isamu no Heya dan nantikan kelanjutannya! Sampai jumpa.

UPDATE: Baca kelanjutannya di sini.

07 May 2011


Wisata ke Pulau Tidung yang Mendebarkan (3)

Halo semua! Di awal bulan Mei ini saya akan melanjutkan kisah wisata saya bersama Bluejack 10-1 lainnya ke Pulau Tidung yang sudah berlalu dua bulan. Untuk kiriman yang sebelumnya, bisa dilihat di sini untuk bagian kedua dan di sini untuk bagian pertama. Ini adalah kiriman yang ketiga untuk seri 'Wisata ke Pulau Tidung yang Mendebarkan'. Tanpa basa-basi lebih lama lagi, mari kita mulai.

Perjalanan kembali ke Pulau Tidung

Restoran yang dimaksud pada kiriman yang sebelumnya.
Dari kiri ke kanan: Budi, Eripin, Yoki Winata, Samuel Sonny Salim, Parlinggoman R. Hasibuan, Yuhdy Budiarto, Mahenda Metta Surya, Sean Young Tjahyadi, Hendry Setiadi, dan William Surya Permana (saya).

Setelah puas berkeliling di pulau ini melihat-lihat keramba, kami semua kembali ke kapal yang segera berangkat tak lama kemudian menuju ke Pulau Tidung. Jika pada saat kedatangan ke sini kami memilih tempat duduk di bagian tengah kapal yang tertutup, saat ini kami memutuskan untuk duduk di bagian belakang kapal yang terbuka. Di sini kami bisa melihat lebih jelas laut yang ada di sekitar kami.

Sore itu, kapal mulai berangkat. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan saat kami mulai meninggalkan keramba tersebut. Dalam perjalanan kami berbincang-bincang mengenai apa pun seperti biasa, hingga muncul keanehan. Awak kapal yang kebetulan berada di depan kami mulai menyendoki air yang ada di dalam semacam kotak di sana ke luar kapal. Saya dan juga yang ada sekitarnya mulai bertanya-tanya apakah kapal itu bocor. Saya dengar dari salah satu orang yang menanyakan ke awak tersebut bahwa ternyata hanya olinya yang merembes.

Terjebak di tengah laut (bagian pertama)

Mungkin sudah cukup lega bahwa bukan kapalnya yang bocor, namun tiba-tiba saja kapal tersebut berhenti melaju. Sang awak sudah mencoba menyodok berulang kali ke dalam ke kotak itu menggunakan semacam batang kayu. Mungkin untuk mengeluarkan oli yang tersisa, namun tetap saja kapalnya tidak mau melaju. Hari pun sudah mulai gelap saat ini. Semuanya sudah mulai panik. Bagaimana tidak, yang terlihat di sini hanyalah laut, tak ada yang bisa dimintai tolong.


Suasana petang menjelang malam
yang di ambil dari kapal.
Awak kapal pun sudah meminta pertolongan agar ada kapal lain yang menjemput. Waktu berlalu dan berlalu. Sore pun sudah berganti malam. Entah sudah berapa lama kami semua terdiam di satu titik itu. Walaupun saat ini ombaknya tidak terlalu besar, tetap saja menimbulkan kepanikan bagi beberapa orang. Sebenarnya, saya tidak terlalu panik di sini. Kalau kapalnya benar-benar bocor, barulah saya panik. Yang saya rasakan di sini adalah mulainya rasa lapar, dan tentu saja bosan. Semua yang terlihat hanya laut. Selain itu baterai ponsel saya juga sudah habis, sehingga tidak bisa memutar lagu atau bermain game untuk mengisi waktu luang.

Di sini terlihat yang panik adalah Mahenda. Dia bilang sendiri bahwa kalau dia tidak melakukan sesuatu, misalnya menceritakan pengalamannya atau bernyanyi, dia akan semakin panik. Salah satu yang unik adalah dia bercerita bahwa dia pernah dua kali mencium temannya yang juga laki-laki di bibirnya. Cukup mengejutkan bukan? Saya sendiri belum pernah melakukan hal seperti itu, setidaknya tidak di bibir. Beberapa teman saya sempat menanyakan dia bagaimana hal itu bisa terjadi, dan katanya karena ia ditantang.

Selain sesi sharing-nya Mahenda, satu lagi yang cukup tak terlupakan adalah sesi perekaman video bersama yang seolah-olah ini adalah video yang terakhir yang bisa dibuat. Isinya mulai dari minta maaf akan kesalahan-kesalahan pada orang tua dan juga sesama teman. Ada pula video berisi Ferenkey yang menyampaikan pesannya untuk Amel. Selain itu ada pula video dengan gaya acara berita yang menyampaikan berita bahwa sudah beberapa jam kami di sini dan belum berpindah. Beberapa isi video yang tak jelas lainnya juga dibuat hanya untuk mengisi waktu luang. Saya sendiri tidak memiliki salinan video ini. Jadi bagi yang ingin melihat, jangan memintanya pada saya.

Berbagai ekspresi 'penumpang' yang ada.
Sembari menunggu datangnya kapal bantuan, ada pula sesi bernyanyi. Entah sudah berapa lagu yang sudah dibawakan. Kalau videonya sendiri seingat saya hanya dua kali rekam. Hari pun sudah semakin larut, dan akhirnya kapal bantuan yang dimaksud datang juga. Semua orang pun berusaha pindah ke kapal yang baru saja tiba itu dengan hanya diterangi oleh sebuah lampu darurat.

Malam hari di Tidung

Seperti di kapal yang sebelumnya, kami semua duduk di bagian belakang kapal. Yang membedakan di kapal yang baru saja tiba ini adalah kemudinya ada di bagian belakang pula. Kami semua bisa melihat bagaimana sang pengemudi kapal mengendalikan kapal tersebut melalui tongkat panjang menggunakan kakinya.

Kapal pun segera berangkat tak lama kemudian. Sedangkan kapal yang sebelumnya ditinggalkan di sana bersama beberapa awak kapalnya. Pastinya nanti akan ada kapal lain yang datang lagi untuk menarik kapal yang telah mogok tersebut. Perjalanan akhirnya berlangsung dengan lancar dan kami pun akhirnya tiba kembali di Pulau Tidung.

Setelah rindu akan daratan, tiba juga di daratan. Sampai di rumah, sudah ada makanan yang menanti kami. Tentunya kami semua langsung menyantapnya bersama. Seharusnya ini adalah makan sore, namun karena ada kejadian tak terduga tadi, baru semalam ini dapat kita makan. Sebenarnya pada jadwal acara ada lagi acara barbeque malam.

Yang selalu terjadi lagi dan lagi.
Setelah selesai makan dan sembari menunggu acara barbeque nanti malam, ada yang mandi, tidur-tiduran, menonton televisi, hingga bermain capsa. Ya, kebetulan di sini masih ada televisi dan gambarnya cukup bagus. Berbeda dengan ponsel, di mana XL yang saya pakai tidak mendapat sinyal sama sekali di sini, bahkan di luar rumah sekalipun. XL saya hanya mendapat sinyal saat menuju Pulau Tidung Kecil tadi siang. Saya juga mengisi baterai ponsel saya pada kesempatan ini.

Mengenai soal mandi, kamar mandi yang disediakan di sini hanya dua. Beberapa yang ingin cepat mandi, bahkan mandi bersama berdua dalam satu ruang. Entah apakah mereka telanjang bulat di dalam atau tidak. Walaupun saya pernah mandi bersama sebelumnya, untuk kali ini saya memutuskan mandi sendiri saja. O ya, satu lagi yang unik, kamar mandi di sini sangat pendek. Saya dapat dengan mudah menyentuh langit-langit di sini. Jika orang yang lebih tinggi yang masuk, bisa jadi sudah terbentur kepalanya.

Kembali ke topik utama, bertentangan dari yang ingin cepat-cepat mandi, ada pula yang memutuskan untuk mandi nanti saja dengan anggapan bahwa jika nanti barbeque pasti berasap-asap dan badan akan kembali kotor. Namun pada akhirnya sudah pada tewas dahulu sebelum acara barbeque malam tersebut. Saya tidak termasuk yang itu. Saya bersama tiga-atau-empat teman saya (lupa berapa dan siapa) tetap berangkat menuju tempat barbeque walaupun saya juga sudah mulai lelah.

Di malam ini dengan diarahkan oleh pemandu lokal di sana, pergi ke gubuk tempat ronda yang tepat menghadap ke arah laut. Ternyata barbeque yang dimaksud di ini adalah bakar ikan dengan bumbu kecap manis dan saus sambal. Hal ini berbeda dengan bayangan saya yaitu ada ayam, sapi, udang, cumi, dan lain-lainnya dengan saus khas. :D Walaupun demikian, tentunya masih enak. Ikannya sendiri masih segar, katanya baru ditangkap sore tadi.

Kami sepertinya sudah disediakan satu ikan untuk satu orang, dan juga beberapa botol air mineral. Di sana kami hanya menghabiskan ikan-ikan yang pertama kali dibakar, ada lima jenis ikan yang berbeda-beda jika tidak salah. Saya sendiri tidak tahu ikan apa itu. Kami bergantian 'mencabik' daging ikan yang masih hangat itu, mencelupkannya ke dalam kecap manis maupun saus sambal. Sang pemandu dan beberapa warga sekitar pun juga ikut makan di sini. Sepertinya mereka sering melakukan makan bersama macam ini. Suasana kekeluargaan cukup terasa di sini, ditambah lagi dengan kehangatan dari api unggun yang melawan angin malam dari arah laut.

Hasil bakaran yang kedua pun tiba. Tak sanggup lagi memakannya, kami memutuskan untuk membawanya saja kembali ke rumah bagi yang tadi tidak ikut barbeque bersama kami. Sedangkan untuk sisa ikan yang lainnya, kami membiarkannya untuk warga di sana saja. Dari pada kami bawa dan tidak habis dimakan, jadi mubazir nantinya. Sampai di rumah, sesuai dugaan, mereka yang tadi sudah tidur, kembali bangun untuk menyantap ikan-ikan yang kami bawakan beserta sebotol kecap manis dan saus tomatnya.

Setelah semua acara selesai, saya pun sikat gigi dan bersiap untuk tidur. Satu kasur di sini dipakai untuk empat orang. Maklum lah karena kami hanya menyewa satu rumah untuk belasan orang ini. Namun di luar dugaan, saya tetap dapat tidur dengan lelap di tengah suasana yang baru dan kesempitan ini, mungkin karena sudah terlalu letih selama seharian ini. Saya cukup bersyukur bisa tertidur baik, mengingat hal-hal yang tidak kalah mendebarkan yang terjadi di hari kemudian.


Demikianlah yang bisa saya sampaikan di kiriman saya kali ini. Untuk kisah wisata saya bersama Bluejack 10-1 di hari kedua, nantikan kiriman saya berikutnya di Isamu no Heya! Sampai jumpa nanti.