Sekilas mengenai Anime Festival Asia
Logo AFA ID 2012 |
Namun pada tahun 2012 ini, ada sesuatu yang berbeda dari AFA yaitu yang biasanya AFA hanya digelar di Singapura, kali ini diadakan di tiga negara yang berbeda — Malaysia (9-10 Juni 2012), Indonesia (1-2 September 2012), dan terakhir di Singapura (9-11 November 2012). Yah, hal ini sesuai dengan motto AFA tahun ini yaitu: "A whole new level". Karena AFA mengangkat motto a whole new level, saya juga mencoba a whole new level sebagai pecinta anime dan manga yaitu dengan ber-cosplay.
Awal mula keinginan untuk bercosplay
Mengenai keinginan saya untuk cosplay, mungkin bisa dibilang sudah timbul sejak SD di mana pada saat itu PlayStation sedang tren dan masih banyak anime yang ditayangkan di televisi pada hari Minggu. Entah mengapa saya merasa menggunakan pakaian atau properti yang sama seperti di anime, manga, atau permainan video nampaknya keren. Sempat merasa aneh juga karena pada saat itu saya belum tahu mengenai suatu kegiatan yang bernama cosplay ini. Maklum, dahulu tidak pernah terdengar ada acara-acara Jepang di televisi, dan ditambah lagi saya belum ada komputer berinternet di rumah.
Peralatan untuk pelajaran Kesenian (Sumber gambar: nastysaint.multiply.com) |
Kembali ke topik utama. Salah satu properti yang saya buat adalah armband milik Reid Hershel dari permainan "Tales of Eternia" atau lebih dikenal di Indonesia dengan nama "Tales of Destiny II" (berbeda loh dengan "Tales of Destiny 2"). Armband ini saya buat dengan bahan yang disebut kertas spotlight kalau tidak salah. Untuk meyakinkan desainnya, saya harus melihat kembali sampul CD permainannya, melihat status si Reid Hershel serta memutar-mutar karakternya di permainannya. Sayangnya permainan ini belum 3D dan gambar karakternya masih kecil, ya jadinya desainnya kurang lebih saja, dan seperti gambar di bawah ini lah hasilnya.
Armband Reid Hershel buatan sendiri. |
Internet dan otaku
Seiring dengan berjalannya waktu, ketika saya sudah mengenal internet, saya mulai menyadari bahwa ternyata keinginan ini tidak lah aneh karena saya sudah mengetahui bahwa ternyata di luar sana ada juga orang yang suka terhadap anime dan manga (otaku) yang juga senang memerankan karakter kesukaannya (cosplay) seperti saya.
Di saat biasanya yang lain ke warnet untuk bermain permainan daring, misal Ragnarok atau Seal, saya biasanya ke warnet untuk mencari gambar-gambar anime serta lirik-lirik lagu anime dari AnimeLyrics dan menyimpannya di disket. Gambar-gambar yang bagus biasanya saya cetak di warnet, Rp. 5000 satu halamannya untuk yang berwarna. Sampai saat ini, gambar-gambar ini masih ada dan saya rekatkan pada dinding kamar saya di rumah bersama dengan poster lainnya. Untuk lirik-lirik lagu, biasanya saya cetak juga, tapi hitam-putih saja. Sampai saat ini, sudah ada ratusan lirik lagu anime yang saya cetak dan semua kertas-kertas ini masih tersimpan di lemari kamar saya di rumah hingga kini. Sedangkan berkas soft-copynya sudah menghilang entah kemana, hanya tersisa beberapa lirik saja yang ada soft-copynya.
Setelah gambar, saya mulai beralih untuk mengunduh musik dan video anime, biasanya dari Gendou. Dan disket sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga mulai lah saya menggunakan CD-RW, satunya Rp. 5000. Saya biasanya sekali beli bisa sampai tiga. Soalnya satu CD-RW biasanya hanya bisa dipakai hingga sepuluh kali burn, sebelum akhirnya CD-RW tersebut menjadi transparan di beberapa bagian dan menjadi CRC bila dibaca dengan komputer.
Koleksi anime dan manga saya yang berwujud
D-3 digivice (Sumber gambar: Digimon Wiki) |
Saat-saat di universitas, tampaknya muncul tren membuat pepakura. Tentu saja saya juga ikut membuatnya. Pepakura pertama yang saya buat adalah Pikachu. Pepakura lainnya ada Poring, Inuyasha, dan Kagamine Len. Poring adalah yang paling mudah dibuat, sedangkan Inuyasha adalah yang paling sulit. Ada pula beberapa barang lainnya yang saya beli, seperti gantungan kunci Kagamine Len dan headband Naruto yang saya beli di My Hobby Town, dan gantungan kunci Meiko yang saya beli saat acara Ennichisai 2012.
Pajangan lainnya yang saya miliki saat di universitas adalah sebuah Gunpla yang saya dapatkan bulan lalu. Tidak menyangka juga akan mendapatkan Gunpla sebagai hadiah ulang tahun. Waktu membuka bungkus kado dan menemukan kotak Gunpla di dalamnya, saya membuka lagi kotaknya terlebih dahulu, siapa tahu isinya berbeda dari isinya (seperti hadiah untuk seseorang di DBA bulan sebelumnya). Namun ternyata tidak, isinya Gunpla sungguhan yaitu Gundam Wing Endless Waltz XXXG-01W (SD). Terima kasih buat tim RDT-DBA yang telah membelikan ini untuk saya.
Pepakura yang pernah saya buat. Dari kiri ke kanan: Poring, Kagamine Len, Pikachu, dan Inuyasha. |
Gunpla Gundam Wing Endless Waltz XXXG-01W (SD). Butuh sekitar tiga jam untuk merakitnya. |
Dan per AFA ini, saya membawa kesukaan saya akan anime dan manga ini ke tingkatan yang lebih baru yaitu cosplay. Menurut saya, cosplay adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita adalah penggemar anime dan manga. Mengenai karakter apa yang saya perankan, bagaimana saya bisa mendapatkan kostumnya, serta pengalaman saya di Anime Festival Asia Indonesia akan saya bahas pada kiriman saya selanjutnya di blog ini.
Sebagai penutup, berikut ini adalah kutipan dari Danny Choo yang saya suka,
"Bagikan apa yang kamu minati.... Berbagi itu sangat penting.... Kamu bisa berkenalan dengan orang lain yang punya
kesamaan hobi... [yang]
akan memperkaya hidupmu.... Lakukan dengan konsisten.... Jangan pedulikan mereka [yang tidak suka karena kamu terlihat mencolok]. Fokuskan energimu pada orang-orang yang peduli dan menyukai apa yang kamu lakukan."
Sampai jumpa dan terima kasih telah membaca.
wahh keren nih koleksi'a.. apalgi digivice'a.. mantep banget tuh
ReplyDeleteTolong umpan balik ya senpai
http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/09/budaya-pop-jepang-fashion-jepang.html