Navigasi

01 January 2009


FINAL FANTASY X: 1: Zanarkand

,__
|__ inal Fantasy X /----------------------------------------------------------o
| ---------o----------\ Zanarkand (Post #001)                                      |
                              \--------------------------------------------------------o

    Final Fantasy X bercerita tentang seorang lelaki muda bernama Tidus. Tidus adalah seorang pemain Blitzball yang sedang naik daun, terlihat dari banyak-nya orang dan anak-anak yang meinginkan tanda tangannya. Cerita bermula dari suatu malam yang merupakan permainan akbar baginya, dengan banyaknya hadirin yang ada di sana. Ini adalah Pertandingan Pengingatan akan Jecht, sepuluh tahun setelah ia menghilang. Jecht dulunya adalah pemain Blitzball terbaik yang pernah ada, namun dia menghilang secara misterius sepuluh tahun lalu. Tidus merupakan anak dari Jecht, hidup dalam bayang-bayangnya. Seperti yang diberitakan, Jecht bukan hanya sosok di dunia hiburan, tetapi memiliki makna lebih bagi banyak orang sehingga ia diperingati dan namanya digunakan sebagai nama pertandingan.

    Sesaat lagi permainan akan dimulai. Blitzball adalah sebuah permainan yang dimainkan seluruhnya dalam air. Para pemainnya sudah berlatih keras untuk menahan napas mereka sepanjang permainan olah raga ini. Di kedua sisi terdapat net segitiga dimana bola harus dimasukan ke dalamnya untuk mendapat nilai. Sangat mirip dengan sepak bola, namun bola dapat di-pass dengan tangan, dan tentu saja ini di dalam air. Saat bermain, ketika Tidus ingin menyerang, terlihat gelombang besar menghantam. Semua orang menjadi panik. Tidus terjatuh dari bola air raksasa ini, namun ia masih selamat.

    Setelah itu Tidus terbangun dan bertemu dengan sosok aneh bernama Auron. Bagaimana pun juga, hubungan antara mereka masih belum jelas. Auron mengatakan bahwa ia telah menunggu Tidus. Lalu mereka berdua mencari jalan keluar. Tiba-tiba saja di tengah langin muncul lah sesuatu yang benar-benar besar, yang Auron sebut sebagai 'Dosa'. Ia melepaskan kelopak-kelopaknya satu demi satu di seluruh penjuru kota sehingga kota dipenuhi dengan monster dari kelopak 'Dosa' itu. Tidus dan Auron berhasil melewati monster-monster ini. Setelah itu, Tidus kini memakai pedang baru yang diberikan oleh Auron.

    Tak lama setelah itu, mereka menemukan jalan mereka dihalangi oleh keturunan baru yang disebut Telur 'Dosa'. Menghancurkan telur ini akan mendatangkan mahluk-mahluk kecil yang tak terhitung. Maka Auron mendapat gagasan untuk menumbangkan sebuah bangunan dengan peledak dan mengenai mahluk itu. Ia pun melakukannya sehingga tempat mereka berpijak pun goyah dan terjatuh. Tidus kini berusaha bergantung di reruntuhan itu. Auron hanya mengatakan 'Ini adalah kisahmu!' sebelum mereka berdua terhisap ke dalam kehampaan.

(bersambung...)

Kirimkan komentar

Silakan masukan komentar pada kotak teks yang tersedia, lalu klik tombol biru. Periksa kembali secara berkala untuk menemukan balasan terbaru. Anda mungkin tidak menerima notifikasi saat seseorang membalas komentar.