Semua Bagian (Post #006)
Klik di sini untuk mengetahui tentang game Grandia lebih lanjut
Cerita game asli dikarang oleh: Takahiro Hasebe
Disadur dan dikisahkan ulang oleh: William Surya Permana
*CATATAN: Semua cerita ini hanyalah fiktif belaka.
Saya dengan bergegas langsung meninggalkan kota Parm ini, daripada sampai dikejar-kejar sang kurator itu. Semoga saja ketika saya kembali ke Parm nanti, dia sudah melupakannya.
Dengan diikuti Sue dibelakangku, saya terus berlari meninggalkan Parm menuju Reruntuhan Sult. Saat sudah berada cukup jauh dari kota Parm, saya mulai memperlambat jalan, karena Sue sepertinya tidak terlalu cekat dalam berlari (walaupun ia tidak mau mengakuinya).
Serasanya sangat sejuk berada di luar kota. Udara berhembus dengan kencang, dan sejauh mata memandang terlihat hamparan rumput yang luas. Keadaan ini sangat berbeda dengan di kota. Kami berdua sangat menyukainya.
Mungkin kalian berpikir perjalanan ke Reruntuhan Sult ini menyenangkan. Pada awalnya, memang benar. Namun setelah kami berada semakin jauh dari kota, kami harus lebih berhati-hati karena mulai banyak serangga atau hewan lainnya yang mengganggu. Kami pun terpaksa harus membunuh mereka. Tidak terlalu sulit koq untuk membunuh mereka semua karena Sue juga sering menyuruh Puffy untuk membantu saya menyerang 'monster-monster' tersebut.
Setelah berjalan agak jauh menuju utara, kami sepertinya menemukan tempat yang disebut Reruntuhan Sult itu. Saya sudah sangat berdebar-debar dan penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Kami pun segera berlari menghampirinya.
(bersambung...)
Baca terus kisah saya selanjutnya di http://william-s-p--zr.blogspot.com!
Selanjutnya dalam Grandia: Buku 1 - Babak 3: Reruntuhan Sult (beberapa bagian)
Dengan diikuti Sue dibelakangku, saya terus berlari meninggalkan Parm menuju Reruntuhan Sult. Saat sudah berada cukup jauh dari kota Parm, saya mulai memperlambat jalan, karena Sue sepertinya tidak terlalu cekat dalam berlari (walaupun ia tidak mau mengakuinya).
Serasanya sangat sejuk berada di luar kota. Udara berhembus dengan kencang, dan sejauh mata memandang terlihat hamparan rumput yang luas. Keadaan ini sangat berbeda dengan di kota. Kami berdua sangat menyukainya.
Mungkin kalian berpikir perjalanan ke Reruntuhan Sult ini menyenangkan. Pada awalnya, memang benar. Namun setelah kami berada semakin jauh dari kota, kami harus lebih berhati-hati karena mulai banyak serangga atau hewan lainnya yang mengganggu. Kami pun terpaksa harus membunuh mereka. Tidak terlalu sulit koq untuk membunuh mereka semua karena Sue juga sering menyuruh Puffy untuk membantu saya menyerang 'monster-monster' tersebut.
Setelah berjalan agak jauh menuju utara, kami sepertinya menemukan tempat yang disebut Reruntuhan Sult itu. Saya sudah sangat berdebar-debar dan penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Kami pun segera berlari menghampirinya.
(bersambung...)
Baca terus kisah saya selanjutnya di http://william-s-p--zr.blogspot.com!
Selanjutnya dalam Grandia: Buku 1 - Babak 3: Reruntuhan Sult (beberapa bagian)
Kirimkan komentar
Silakan masukan komentar pada kotak teks yang tersedia, lalu klik tombol biru. Periksa kembali secara berkala untuk menemukan balasan terbaru. Anda mungkin tidak menerima notifikasi saat seseorang membalas komentar.