Navigasi

16 December 2008


GRANDIA: Buku 1 - Babak 1: Kota Pelabuhan Parm(1)

Bagian Awal: Kota, Kawan, dan Lawanku (Post #002)

Klik di sini untuk mengetahui tentang game Grandia lebih lanjut
Cerita game asli dikarang oleh: Takahiro Hasebe
Disadur dan dikisahkan ulang oleh: William Surya Permana
*CATATAN: Semua cerita ini hanyalah fiktif belaka.


    Suasana hangat dan gembira menyapu kota yang indah ini - kota yang dekat dengan laut. Iklim tropis sangat terasa di sini, hari-harinya dapat dipastikan cerah. Tentu saja ini baik bagi dermaga. Kota ini memang belum terlalu maju. Namun seperti yang telah saya bilang sebelumnya ada dermaga di kota ini bagian utara. Selain itu ada pula stasiun kereta api di bagian selatan, pabrik, museum, beberapa toko, kafe, bahkan restoran. Salah satu restoran yang terkenal adalah Restoran Burung Camar. Ada pula semacam kali dan air mancur di tengah kota ini. Di balik stasiun, kota ini bersebelahan langsung dengan Jalan Marna. Nama kota ini adalah Parm.
    Perkenalkan, nama saya adalah Justin, remaja laki-laki asli dari Parm. Restoran yang tadi saya sebutkan, Restoran Burung Camar, adalah restoran milik keluarga saya. Hehehe... Yang menjaga restoran itu tentu saja ibu saya, Lilly. Ibu saya sangat baik pada saya. Namun, saya sudah tidak tinggal bersama ayah saya lagi. Masalahnya adalah karena ayah saya menghilang dan tidak kembali setelah dia meninggalkan rumah sekaligus restoran kami ini untuk berpetualang. ... Ia bilang ia pergi menuju tempat yang sangat jauh dari kota Parm ini yang ia sebut sebagai 'Ujung Dunia' untuk meneliti peradaban Angelou.
    Walau pun demikian, saya tidak mau putus asa dan menyerah. Saya menjadi tertantang dan ingin tahu bagaimana peradaban Angelou tersebut. Asal kau tahu, kepalaku sering dipukul dengan wajan oleh Ibu karena khayalaku itu, dan mungkin karena kebandelanku juga. Saya sangat malu jika ibu melakukannya di depan Sue. Sue adalah tetanggaku, seorang remaja perempuan yang usianya lebih muda daripadaku. Ia sering berkunjung ke rumahku untuk bermain. Ia hanya dapat tersenyum ketika ibu memarahiku. Ya, biarkanlah. Apa boleh buat ...
    Kalau Sue adalah temanku, saya juga punya musuh dari kecil yang sangat menjengkelkan. Namanya adalah Gantz. Baiklah, ini adalah ceritaku. Mungkin Anda tidak dapat mendengar cerita ini dari yang lain. Anda yang beruntung mendengarkan kisahku ini, dengarkanlah...

***

    Biarkan saya memulainya tentang Gantz. Suatu hari, Gantz, membuatku terkejut. Ia berkata bahwa ia akan menikahi Sue. Saya mengetahuinya setelah Sue sendiri yang meminta pertolonganku atas hal ini. Tentu saja, saya langsung menuju ke tempat 'mangkal' Gantz dan gengnya yaitu di jembatan dekat kali sebelum ke stasiun dari rumahku. Saya langsung memintai Gantz keterangan tentang hal ini.
    Akhirnya, Gantz malah mau menguji kekuatanku. Ia berkata saya harus dapat menemukan empat macam peralatan perang yang telah ia sembunyikan di seluruh kota. Jika saya dapat menemukan keempat-empatnya sebelum matahari terbenam, maka pernikahan tersebut akan dibatalkan. Namun bila saya gagal, saya akan kehilangan Sue sebagai teman untuk selamanya. Tentu saja saya menerima tantangan ini.
    Pernikahan ini mungkin saja hanya tipuan, tapi saya akan melayaninya. Untuk membuktikan bahwa saya lebih cerdik dari Gantz yang sombong itu. Gantz yakin bahwa saya tidak mampu untuk menyelesaikan tantangan ini. Sekarang dimulailah pencarian saya akan peralatan-peralatan perang tersebut.

(bersambung...)

Kirimkan komentar

Silakan masukan komentar pada kotak teks yang tersedia, lalu klik tombol biru. Periksa kembali secara berkala untuk menemukan balasan terbaru. Anda mungkin tidak menerima notifikasi saat seseorang membalas komentar.